Sharing Perencanaan Membangun Jaringan

A. Pendahuluan
A.1 Pengertian
Manajemen perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah menejer agar tercapainya sebuah tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
A.2 Latar Belakang dan Batasan Permasalahan
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
A.3 Maksud dan Tujuan
Mengimplementasikan unsur pertama konsep manajemen proyek (POAC) yaitu planning (perencanaan).
A.4 Hasil yang Diharapkan
Tidak mengalami kendala saat bekerja.
B. Alat dan Bahan
- Client.
- Tempat pemasangan.
- Anggaran berdasarkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Salah satu contoh awal misal membuat jaringan lab, maka yang dibutuhkan diantaranya : beberapa komputer, monitor, switch, router, server, dan lainnya.
C. Jangka Waktu Pelaksanaan
3 Jam
D. Proses dan Tahapan Pelaksanaan
- Penentuan langkah awal pekerjaan :
1. Mendengarkan permasalahan.
Kita sebagai pekerja profesional semaksimal mungkin bisa mendengarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan dan dapat melakukan yang menjadi harapannya. Jika keinginan pelanggan bertentangan dengan penafsiran kita, maka semaksimal mungkin terlebih dahulu mencari jalan keluar dan jangan langsung menentang keinginan pelanggan sehingga tidak menimbulkan miss-komunikasi.
2. Observasi lapangan.
Merupakan metode penelitian/pengamatan terhadap suatu permasalahan secara obyektif berdasarkan fakta. Jadi sebelum membangun jaringan, terlebih dahulu kita melakukan survei terhadap tempatnya. Hasil survei bisa berupa denah lokasi dari sekolah itu sendiri yang meliputi skala, arah mata angin, tiap blok ruangan, dan lainnya sehingga didapat data yang akurat. Dari situ juga kita bisa mengukur berapa bahan-bahan yang diperlukan.
3. Mencari referensi dan perbandingan.
4. Membuat perencanaan awal.
a. Perancangan topologi.
Setelah mengetahui denah lokasi, maka kita bisa menentukan titik-titik mana saja yang cocok untuk dipasangi perangkat.
b. Inventarisasi perlengkapan kerja.
c. Kebutuhan alat dan bahan.
Dari topologi yang dirancang sebelumnya, kita juga bisa menentukan/memperkirakan alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun jaringan tersebut. Disini kita juga bisa membedakan antara alat dan bahan, yaitu alat merupakan suatu barang jika digunakan tidak habis tetapi membutuhkan perawatan, sedangkan bahan merupakan suatu barang jika digunakan habis. Dalam jaringan, diantaranya terdapat contoh : tang crimping (alat) dan kabel (bahan).
d. Perencanaan estimasi kebutuhan.
e. Pembuatan tahapan dan waktu pelaksanaan pekerjaan
Tahapan dilakukan secara sistematis dan waktu yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan.
f. Membuat perencanaan anggaran.
Dilihat dari topologi dengan bahan-bahan yang dibutuhkan, maka kita bisa membuat rencana anggaran. Anggaran bisa berupa aktif (kita membeli bahan-bahan dulu, lalu customer akan membayar di akhir secara keseluruhan) dan pasif (customer memberikan sejumlah anggaran dan dari anggaran tersebut harus cukup untuk digunakan).
5. Sinkronisasi dan pembahasan perencanaan awal.
Setelah melakukan perencanaan, tentunya kita membutuhkan persetujuan dari client dengan mengadakan rapat koordinasi dan pembahasan untuk mencapai kesepakatan/finalisasi.
 
 
E. Hasil yang Didapatkan
Dapat menyusun perencanaan sebelum melangkah ke tahap pelaksanaan pekerjaan sehingga mempunyai perencanaan yang jelas.
F. Kesimpulan yang Didapatkan
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipastikan 70% berhasil. Artinya tidak mengalami kendala sehingga sering bongkar pasang/melakukan perubahan rancangan.
G. Referensi dan Daftar Pustaka
Dhemit, Suro. BLC Telkom Klaten. Pada 12 Juli 2017.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sharing Perencanaan Membangun Jaringan"

Post a Comment